Grounding
TEKNIK GROUNDING
Teknik grounding
By
Pradu ST
Pendahuluan
Grounding atau ARDE atau pentanahan dewasa ini semakin banyak diperbincangkan dan diperlukaan seiring dengan perkembangan teknologi dan keadan iklim pada setiap daerah, teknik grounding terdahulu atau pada jaman sebelumnya memang sering kita lalaikan terutama di daerah tropis seperti di Indonesia, sama pada sistem kelsitrikan Tujuan dari Arde adalah untuk membung Arus listrik yang tidak di harapakan ada beberapa jenis grounding.
- Jenis Safety Grounding
Ada bermacam macam jensi arde pada dunia teknik tapi yang sering kita temukan ada dua jenis yaitu:
- Safety Grounding, yaitu grunding keamanan/keselamatan perangkat maupun manusia. Sistem grounding ini diaplikasikan pada dunia kelsitrikan, yakni pada jalur kelistrikan dan juga pada perangkat penangkal petir. Pemasangan sistem grounding ini bertujuan untuk meminimalisir dampak arus jahat yang diakibatkan oleh naik turunnya tegangan dan arus dari listrik PLN maupun arus jahat akibat gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh petir. Dengan pemasangan grounding seperti ini, diharapkan kerusakan pada alat dapat diminimalisir, meskipun tidak seorang pun bisa mencegah terjadinya kerusakan yang disebabkan oleh sambaran petir.
Pada dasarnya komponen yang dibutuhkan untuk pemasangan safety grounding adalah sebagai berikut:
- Ground Rod atau batang ground. Biasanya terbuat dari tembaga dengan panjang 1,5 meter. Banyak dijual bebas di toko teknik maupun elektronika. Harganya antara 35-45ribu.
- Ground Bus atau sambungan terminal ground. Terbuat dari bahan tembaga pula, berupa plat tembaga dengan ketebalan dan panjang/lebar tertentu.
- Kabel tembaga solid sebagai penghantar dari peralatan ke ground bus dan dari ground bus ke ground rod.
Gambar1. Ground Rod
Gambar2. Ground Bus
Gambar3. Konektor sambungan Kbel Antena(M,F)
- Jenis Lightning Grounding
Merupakan jenis Grounding untuk menetralkan sambaran Petir, dipasang pada bagian gedung yang paling tinggi, dan tower yang bertujuan untuk menyalurkan petir ke tanah.
Gambar4. Bagian Ujung Menara
Bagian Bagian dari anti petir
- Lightning Rod , merupakan bagian atas atau bagian paling utama biasanya berupa besi murni sperti stenlystel atau bahan paduan anatara tembaga dan besi yang anti karat, korosi berongga di dalam untuk menempelkan kabel pada “L rod” tersebut sebelum pada bagian bawah Lrod di sekrupkan dengan kabel Tembaga.
- Mast merupakan isolator murni, di gunakan agar petir yang menayambar tidak mengalir pada tiang menara, biasanya berupa pipa PVC atau karet Band dengan ketebalan tertentu dan tahan dalam jangka waktu lama
- Mask Clamp, yaitu Clamp Mask digunkan sebagi dudukan “L Rod(Lightning Rod)”
- Copper Wire adalah kabel untuk menyalurkan aliran listrik menuju ARDE nya, yaitu Grounding bawah tanah, Minimal kabel ini memiliki idameter 16mm sampai 50 mm semaikn besar kabel semakin bagus namun, perlu di pertimbangkan juga tinggi menara dan berat kabel, disarankan menggunakan kabel 32mm saja.
- Tabel kemampuan penghantar (kabel) dalam mengantarkan Arus listrik
Diameter Kabel | Arus (Amper) | Ket |
16mm | 82 | |
25mm | 108 | |
35mm | 134 | |
50mm | 185 | |
70mm | 230 | |
120mm | 315 | |
150mm | 150 |
Intinya, kita harus menyediakan tempat dengan resistansi yang paling rendah bagi petir agar masuk ke jalur yang kita sediakan. Tentunya dengan adanya lightning ground ini maka diperlukan peralatan anti-petir di hubungkan ke kabel coax yang kita gunakan agar bisa menyalurkan petir ke lightning ground.
Tampak pada gambar adalah sistem grounding yang biasa digunakan. Sebuah pipa 2.5 meter yang dimasukan ke tanah dapat menjadi ground.
Rute kabel ground yang terbaik adalah sependek mungkin dengan kabel selebar mungkin dari antenna ke pipa ground. Peralatan proteksi petir yang ada juga perlu di groundkan .
Alternatif tempat Grounding yang baik untuk penangkal petir
- Tempat Basah, seperti tabung air, sumur, yang posisinya langsung menyentuh tanah
- Daerah khusus yang dialokasikan untuk pembungan Listrik , yaitu daerah tanah yang memiliki resistansi Rendah , dibuat dengan cara memasukan pupuk urea
- Teknik pentanahan kabel anti petir dengan cara menanamkan bersama pipa besi sedalam 2,5 m
- Teknik pentanahan kabel grounding dengan cara menghamburkan batangan2 kabel dan menanamnya sedalam 2 meter
Gambar5. Bagian Dasar menara
Gambar6. Teknik Grounding perkotaan
Gambar 7. Teknik Grounding di SWPI
Komentar
Posting Komentar